Wednesday 7 November 2007

Tips Memburu Harga obral


(Undang A. Halim)

Sumber: SMART SHOPPING

Bagaimana menikmati berbelanja barang dengan harga serba diskon, harga yang selalu lebih rendah dari harga normalnya?
Ya, itu bisa kita lakukan dengan sedikit upaya cerdik. Kita tak perlu menjadi anggota suatu klub, misalnya. Tak terlalu rumit kok, ini adalah masalah metoda belanja saja. Asal kita bisa meluangkan sedikit waktu saja untuk melakukannya.

Modal pertama, kita harus hapal harga pasaran barang-barang favorit kita. Bila kita sering belanja, berguna sekali mengumpulkan struk kuitansi pembelian untuk mengetahui harga barang. Kumpulkan struk-struk itu, jangan dibuang. Lebih bagus lagi, kalau kita punya buku catatan harga.
Selanjutnya pelajari, pada musim apa saja produk-produk itu sering diobral. Toko selalu punya daftar program siklus promosi dalam setiap tahunnya. Misalnya bulan Maret produk keperluan bayi/melahirkan. Bulan Juni obral perlengkapan sekolah. Sehabis lebaran atau awal tahun, mengobral barang sisa stock. Demikian juga pada bulan-bulan lainnya.
Dan yang paling penting, kita perlu sesekali keliling mencari toko yang sedang bikin acara obral. Atau mencari info dari media masa. Atau hasil nguping kiri-kanan dari teman. Pokoknya kita perlu jeli pasang kuping, tajamkan mata.

Selain punya siklus waktu promosi, masing-masing toko juga punya ke khususannya sendiri. Ada toko yang terkenal paling murah harga produk susu nya. Toko lain terkenal dengan harga jajajanan pasarnya, atau ada yang paling murah dan enak ayam panggangnya. Ada juga yang menjual murah produk grocery nya. Dan aneka kekhususan lainnya.
Percayalah, tak ada toko yang menjual barangnya selalu paling murah.

Kenapa dijual murah?
Produk apa saja yang dijual murah oleh toko?
Telah Disebutkan di muka, barang-barang apa saja yang dijual dengan harga diskon atau harga obral. Barang price leader itu hampir selalu ada di toko-toko besar. Barang overstock juga hampir selalu ada sebab bagian pembelian di toko tidak selalu mampu belanja sesuai kebutuhan. Kadang kebanyakan, yang akhirnya juga harus dibuang ke barang obral. Barang-barang BS atau cacat sedikit juga bakal mengalami nasib serupa.
Ada juga “banting harga” untuk barang-barang fresh (daging, sayuran, dll). Daripada besok lusa dibuang, mendingan dijual “obral” hari ini.

Memburu Barang obral ……
Nah, sekarang gunakanlah pengetahuan Anda. Mulailah mengadakan trip keliling toko, berbelanja aneka barang murah. Memburu barang price leader. Bila discount nya cukup besar, belilah agak banyak, paling tidak cukup untuk kebutuhan sebulan.
Usahakan membeli barang-barang yang merupakan kebutuhan regular, kebutuhan utama. Intip terus, toko mana lagi yang sedang ngobral saat ini. Belilah hanya barang obral.

Dengan kondisi aneka toko yang kini sudah merebak di mana-mana, tak kan lama untuk menggarap beberapa toko dalam sehari.
Produk merk-merk terkenal suka dipromosikan di beberapa toko berlainan dalam waktu yang sama. Jadi, minggu ini bisa dipromosikan di Giant, Matahari, atau toko lainnya, misalnya. Bila kita memerlukan dalam jumlah yang banyak, atau kebetulan di satu toko stocknya habis, bisa menggelandang ke toko lainnya.

Aturan Main Membeli Barang Obral.
Pat Veretto, seorang konsultan hidup hemat menyarankan beberapa hal, bila kita mau berbelanja gaya hemat di atas:
Berkonsentrasilah pada barang kebutuhan reguler.
Jangan membeli terlalu banyak barang yang tanggal kedaluwarsa nya sudah dekat atau expired.

Gunakanlah lebih dulu, makanan yang masa kedaluwarsanya paling dekat.
Siapkan dan atur gudang penyimpanan lebih dulu, sebelum berbelanja. Apalagi kalau mau membeli makanan beku atau yang perlu disimpan di kulkas.
Sisihkan beberapa rupiah setiap hari atau setiap belanja. Tabunglah untuk digunakan keperluan membeli barang murah.
Aturlah menu makanan, disesuaikan dengan stock barang yang tersedia.
Kalau stock barang obral kita cukup banyak, bikinlah catatan tentang barang yang masuk dan barang yang keluar/dipakai atau dikonsumsi.

Pada masa awal, mungkin belum terasa benar manfaatnya. Tapi kalau kita sudah terbiasa belanja gaya hemat seperti ini, bisa dirasakan, berapa banyak pengurangan budget belanja bulanan kita.

No comments: