Monday 26 May 2008

TIPS MEMBURU FASHION HARGA HEMAT


Undang A. Halim
Sumber: Buku “Smart Shopping”.


Mau yang Trendi apa Gaya Klasik
Apa tujuan Anda membeli pakaian? Mau seperti artis, yang berpakaian trendi terus? Atau bergaya model umum saja yang lagi musim? Atau bergaya cuek bebek asal pakaian? Semuanya ada harganya.

Bergaya super trendi, kita bakal menjadi pusat perhatian orang. Banyak diomongkan orang, dengan syarat kita harus berbusana model pakaian paling baru, gres, setiap saat. Bebannya…, ya, di ongkos. Biayanya tinggi.
Bergaya umum bakal lebih murah. Modelnya masih baru meskipun bukan yang paling gres. Kelompok orang ini masih bisa berbelanja gaun, misalnya, yang baru “lewat mode” satu-dua bulan saja dengan harga diskon. Ya, toko biasanya mulai mendiskon barang baru yang tak terjual dalam satu sampai tiga bulan.

Kelompok orang berpakaian cuek mestinya bisa mendapatkan pakaian dengan harga yang lebih murah atau sangat murah. Banyak barang yang dianggap sudah “lewat mode” oleh toko dijual secara diskon yang lumayan besarnya. Apalagi barang yang sudah masuk kategori barang cuci gudang atau barang slow moving, diskonnya bisa di atas 50%.
Tips Membeli Pakaian.

Sebelum berbelanja, Anda harus mempunyai perencanaan. Periksa dulu lemari pakaian. Pakaian apa yang ada, apa yang kurang? Misalnya, blus merah berleher tinggi belum ada pasangannya, dsb.
Anggarkan belanja Anda. Bila kita pergi ke toko dengan jatah dua ratus ribu rupiah untuk sebuah gaun, kita lebih gampang mencarinya. Pergilah ke kelompok display gaun dua ratus ribuan.

Berbelanjalah lebih awal. Untuk keperluan acara reuni sekolah, misalnya, kita pasti akan lebih lama memikirkan dan mengobrak-abrik jenis pakain yang cocok di toko.
Kenakan pakaian yang cocok waktu berbelanja. Bila mau mencari pakaian untuk acara khusus, sesuaikan dengan pakaian kita saat berbelanja. Misalnya, mencari gaun dengan pasangan pakaian dalam (bra) tertentu maka bawalah jenis bra yang sama supaya ketika dicoba di kamar pas sudah sesuai benar.

Berbelanjalah sendiri. Bila benar-benar ingin minta second opinion, taruhlah barangnya di rak tertentu atau titipkan kepada pramuniaganya, lalu kembali lagi dengan mengajak teman Anda untuk dimintai pendapatnya.
Tutup mata terhadap barang promosi. Jika kita hanya butuh pakaian tertentu, jangan lihat kiri-kanan lagi. Barang promosi akan memancing kita membeli barang yang tak dibutuhkan.

Minta bantuan pramuniaga. Tak ada salahnya minta bantuan pramuniaga untuk mencarikan barang yang dibutuhkan. Beri tahu saja instruksinya atau keinginan kita. Kita bakal banyak menghemat waktu. Hati-hati jangan membeli barang yang tak diperlukan.
Coba, cobalah dulu. Membeli pakaian harus teliti dengan memeriksanya secara cermat. Cobalah dipakai untuk berjalan, duduk, dan jongkok. Apakah ada jahitan yang putus, keliman mengerut, ritsleting macet, atau kancingnya hilang? Semuanya harus berfungsi normal.

Gunakan cermin 3 sisi, kalau tersedia. Lihatlah dari semua sudut, kiri-kanan, atas-bawah.
Waktu berbelanja, bawalah tas gantung untuk memudahkan gerakan kita. Jangan tas jinjing,
Gunakan baju dan sepatu yang praktis untuk memudahkan kita sewaktu mencoba pakaian di kamar pas.

Monday 12 May 2008

TIPS MEMBELI BARANG MURAH


(Undang A. Halim)
Sumber: Buku “Smart Shopping”


Anda senang mencari barang berharga murah,
baik untuk dipakai sendiri maupun untuk dijual
lagi? Pintar-pintarlah cari peluang bagus ini.
Tempatnya terutama ada di toko-toko besar
seperti hypermarket atau toko perkulakan. Jenis
barang apa saja?
o Barang cacat atau rusak. Jangan buruk
sangka dulu, maksud “cacat” atau rusak di sini
tidak berarti kondisinya sudah parah habis.
Biasanya hanya sedikit lecet, tergores, kena
noda, ukuran tak simetris, dsb. Dijual murah
karena dianggap bukan standar toko. Barang
semacam ini bisa Anda pakai sendiri atau dijual
lagi ke toko yang lebih kecil. Tentu dengan harga
murah sebab Anda pun kadang bisa
membelinya dengan diskon lebih dari setengah
harga.
o Barang sisa promosi. Setelah melewati
season penjualan promosi, misalnya penjualan
hari raya Idul Fitri, toko biasanya punya barang
sisa stok. Bila jumlahnya cukup banyak, barang
itu akan dijual dengan harga diskon yang
besarnya bisa 10% – 50% tergantung berapa
banyak jumlah barang itu tersisa di gudang.
o Barang “slow moving”. Toko biasanya
mempunyai barang yang kelamaan ‘numpuk di
gudang, berasal dari sisa barang-barang yang
dibeli terlalu banyak, kurang laku, dll. Bila
“numpuk”nya baru tiga bulanan, misalnya,
mungkin didiskon 10% – 20%. Dan bila sudah
lebih setahun “tidur” nya di gudang, barang itu
akan didiskon lebih besar, mencapai 50% atau
lebih.
o Partai besar. Toko besar seperti
hypermarket bisa membeli suatu barang kepada
produsen dengan harga lebih murah, kadang
dengan harga sangat miring. Hypermarket
biasanya menawarkan lagi barang berharga
miring ini kepada pelanggan yang berminat,
biasanya untuk dijual lagi. Anda akan beruntung
banyak jika bisa menjual lagi barang-barang ini
ke pengecer-pengecer kecil lainnya. Tak jarang,
hasil usaha yang hanya beberapa jam saja
nilainya bisa sama dengan omset sebulan.

Friday 2 May 2008

TIPS NEGOSIASI BERBELANJA



Undang A. Halim
Sumber: SMART SHOPPING


Ketika Anda membeli barang, sedikit maupun
banyak, gunakanlah tips-tips berikut ini.
oTunjukkan Anda serius. Perlihatkan bahwa
Anda serius ingin membeli barang
(barang) itu. Ajukan pertanyaan yang
menunjukkan keseriusan Anda, misalnya,
“Kalau saya jadi membeli, kapan barang
bisa dikirim?” .
oJangan kelewat butuh. Jagalah agar Anda
nampak serius tapi tak kelihatan seperti
butuh benar akan barang itu. Jika penjual
tahu, maka dialah yang pegang peran
menentukan harga. Cukup katakan, Anda
sedang mencari barang ini. Jika cocok,
langsung dibayar hari ini.
oJangan katakan target Anda. Daripada
mengatakan,”Saya hanya bisa beli barang
ini seharga Rp 300.000,00, “ lebih baik
ucapkan, “Saya tak bisa membeli dengan
harga yang Anda tawarkan.” Atau, “Wah,
kayaknya ini bukan penawaran yang
bagus.”
oDi awal negosiasi jangan langsung
meminta harga mati (paling murah). Bila
dia telah mengatakan suatu angka maka
gengsinya akan muncul dan mungkin malu
untuk menurunkan lagi harganya,
meskipun bisa.
oBila harga penawaran terlalu tinggi, jangan
langsung protes. Lebih baik bertanyalah
dulu, “Kok harganya tinggi benar. Kenapa,
ya?” Bila dia merasa “bersalah” maka
harga akan diturunkan tanpa Anda sendiri
melakukan “penuntutan”.
oSi penjual akan lebih mengamati reaksi
Anda dibandingkan omongan Anda. Bila
harga kemahalan, cobalah turunkan alis
mata Anda, misalnya. Dia akan berpikir,
harga kemahalan, dan mungkin akan coba
diturunkan tanpa Anda bertanya.
oJangan terburu-buru dalam tawarmenawar.
Makin sabar bernego, biasanya
harga akan lebih murah. Paling tidak, Anda
bisa minta tambahan fasilitas. Misalnya,
free delivery, free gift, atau garansi lebih
bagus.
oGunakan “kartu As” Anda. Bila Anda hampir
memutuskan untuk deal, tak ada salahnya
menggunakan kesempatan ini untuk
memperoleh lebih banyak. Misalnya,
“Saya beli banyak, dapat hadiah apa,
dong?”. Atau, “Kalau saya beli barang lain,
saya dapat diskon, ya?”