Friday 30 November 2007

BELANJA DISKON AKHIR TAHUN.


Undang A. Halim
Sumber: SMART SHOPPING


THR telah lewat, muncul Bonus akhir tahun.
Ya, pembagian THR lebaran memang sudah berlalu, tapi banyak karyawan non Islam yang baru menerima THR nya pada akhir tahun sebesar THR lebaran. Disamping itu di akhir tahun biasanya banyak perusahaan yang menggelontorkan bonus akhir tahunnya kepada para karyawan. Ujung-ujungnya, banyak toko yang menggelar Promosi “Year-end sales”nya guna berebut kue akhir tahun.

Rada berbeda dengan promosi lebaran yang umumnya menjual pakaian, makanan dan kebutuhan orang mudik, di akhir tahun barang yang dipromosikan itu banyak yang berharga lebih mahal seperti produk elektronik, disamping produk lainnya yang kadang bersifat sekunder. Sebagian masyarakat berbelanja untuk kebutuhan Natalan dan Tahun baru. Sebagian lain berbelanja kebutuhan sekundernya, termasuk untuk memuaskan hobbynya. Lagipula, pendapatan dari bonus itu umumnya lebih besar dari sekedar THR.
Tentu saja bila penghasilan akhir tahun yang didapat itu relatif lebih besar, tak perlu dihabiskan semua untuk sekedar membeli pakaian, makanan atau barang hobby. Banyak orang menggunakannya untuk membereskan kebutuhan jangka panjangnya, antara lain Utang. Gunakan Uang itu untuk melunasi utang kita lebih dulu. Dengan demikian, kita akan terhindar dari kewajiban membayar bunga utang yang bisa makin berlipat dalam tahun-tahun mendatang. Sebaiknya, prioritaskan dulu utang yang membebankan bunga paling besar. Di bilangan Kartu kredit pun tingkat suku bunganya berlainan. Utamakan untuk yang “mencekik” leher dulu.
Lalu simpan sebagian untuk ditabung, atau membeli produk investasi. Menabung di bank, buka deposito, beli emas, masukkan ke reksadana, apa pun itu. Jangan lupa asuransi. Untuk kebutuhan sekolah anak di masa datang misalnya, atau asuransi kecelakaan, buat jaga-jaga. Nah, kalau urusan keuangan utama kita sudah beres, investasi untuk jaga-jagapun sudah disisihkan, mari kita berbelanja yang perlu-perlu.

Mencermati PERANG DISKON
Toko umumnya berperang antar sesama pesaingnya dengan memakai senjata diskon. Slogan-slogan Paling Murah, Super Spesial, Harga Tonjok, dan seabrek penawaran unik lainnya kerap kita dengar. Apalagi di kelas hipermarket yang bersaing seru saat ini, masing-masing ngotot ingin menang. Yang satu menawarkan:”Paling murah!. Bila lebih mahal, dikembalikan selisih harganya”. Toko lain menimpalinya: “Bila lebih mahal, selisih harganya diganti dua kali lipat!”. Ini hanya salah satu contoh bentuk perang saja. Yang untung konsumennya, bisa melirik sana-melirik sini, cari yang paling miring.
Bentuk penawaran promosi juga sangat beragam. Untuk produk elektronik misalnya, ada yang menawarkan diskon langsung, artinya didskon 10%, 25%, dst dari harga jual. Ada juga yang diskonnya berupa barang atau produk berbeda. Yang lain menawarkan diskon dengan cara boleh membeli produk tertentu dengan harga sangat murah. Gaya lain, beli dua gratis satu, dan aneka penawaran lainnya. Semuanya mempunyai arti sama, yaitu potongan harga alias Harga murah.

Untuk barang elektronik atau non food lainnya, kita harus lebih teliti menilai kualitasnya. Ada garansinya tidak? Kalau ada, tanyakan dari perusahaan mana? Kalau barang itu bersumber dari satu agen maka perusahaan yang menggaransinya biasanya sama, meskipun dijual di dua toko yang berbeda. Tapi kalau perusahaan penggaransinya berbeda, kita harus lebih hati-hati. Pastikan mana perusahaan yang resmi wakil dari agennya. Ini perlu diketahui karena saat ini ada istilah “back market”. Digunakan untuk produk yang diimpor oleh perusahaan bukan agen resminya di Indonesia. Mereka mengimport barang secara gelap, tentunya berharga lebih murah. Tapi konsekuensinya after sales servicenya belum tentu bisa segampang di agen resmi, karena mereka menangani sendiri urusan garansi dengan menunjuk perusahaan lain. Yah, yang namanya tak resmi biasanya untung-untungan juga, kadang bagus servisnya, kadang bermasalah. Tinggal kembali ke konsumennya, bila menginginkan harga yang lebih murah tapi garansinya “semoga” bagus, ya ambillah. Tapi kalau mau tidur lebih tenang, ambil saja yang keluaran agen resmi dengan harga standard, alias lebih mahalan.

Ada lagi gaya promosi yang rada kreatif akhir-akhir ini. Ada toko yang menantang: “Kami beli barang bekas Anda”, bunyi iklannya. Barang bekas Anda, kulkas misalnya, yang masih baik maupun sudah rusak akan dibeli oleh toko. Ada apa gerangan kok rajin-rajinnya toko itu mau membeli barang bekas kita, yang sudah tak berfungsi sekalipun. Kita akan tahu maksudnya kalau mengetahui syarat berikutnya: “Hasil penjualan barang bekas Anda, harus dibelikan lagi untuk barang serupa yang dijual toko itu”. Begitulah, ini kan tak ada bedanya dengan diskon juga.
Kulkas bekas milik kita misalnya, dihargai sebesar Rp 200.000,- oleh toko. Lalu voucher hasil penjualannya harus kita belikan kulkas baru di toko itu yang berharga minimal Rp 1,5 juta. Ini sama saja artinya toko itu memberikan diskon 13% untuk pembelian kulkas. Persentase diskonnya bisa lebih besar bisa lebih kecil, tergantung jenis barangnya. Ini pintar-pintaran toko saja membuat program biar menarik.
Bagaimana menyikapi promosi ini? Hitung saja dulu berapa harga ahir kulkas itu setelah dipotong “diskon”. Lalu cek ke beberapa toko lain berapa harga jualnya. Bila lebih murah, ya ambil saja. Tapi bila lebih murahnya sangat “tipis”, sebanding tidak dengan ongkos memanggul barang bekas kita untuk di”jual” ke toko itu?. Apalagi jika kulkas bekasnya masih bisa berfungsi. Silahkan hitung-hitung dulu.
Banyak aneka barang lain yang ditawarkan seperti speda gunung, komputer, telpon seluler, alat olahraga dan lain-lain. Toko umumnya bisa menjual lebih murah karena mendapat diskon kuantitas dari produsen atau agennya. Dan itu hal yang biasa dalam dunia bisnis.

Beberapa tips untuk membeli barang diskon.
· Sisihkan dulu, berapa budget untuk membeli barang yang dibutuhkan. Pegang angka ini dengan ketat.
· Belilah barang yang memang dibutuhkan. Jangan belanja karena menuruti perasaan kita saja sewaktu jalan-jalan di toko (impulsif).
· Teliti kualitas barangnya. Barang standard, barang bekas pakai, ada garansi?
· Untuk barang-barang tertentu, ada jasa antaran tidak?
· Jangan membeli secara kredit kalau mampu membeli tunai. Dengan begitu, pengeluaran kita lebih mudah terkontrol, juga tidak terbebani bunga bank.

Monday 19 November 2007

WELCOME




Selamat datang di rumah maya-ku.

Silakan mencicipi konsumsi yang ada.
Anda bisa menikmati tips-tips tentang penghematan, belanja, dan tips berguna lainnya.
Maaf kalau merasa belum lengkap karena rumah maya-ku masih terus dibangun.
Salam alaikum,
Sejahtera semuanya,

Undang A. Halim

Monday 12 November 2007

Photo



Aku, saat rambut gondrong
lagi ngetrend








Tuhan masih menyayangiku, tabrakan mobil 2002, menyebabkanku harus pakai tongkat selama 3 bulan.









.



Bersama teman-teman se profesi








Rinta, ibunya anak-anakku..

Wednesday 7 November 2007

Tips Belanja Pakaian dg Harga Murah


(Undang A. Halim)
Sumber: SMART SHOPPING

Margin produk pakaian itu lebih tinggi, karena tingginya biaya pelayanan atau service. Saat berbelanja pakaian, kita biasanya bisa menemukan kamar pas, dekorasi indah, dan pegawai toko yang ramah melayani. Lebih nyaman memang, tapi kenyamanan itu harus dibeli dengan margin barang yang tinggi itu tadi. Itu sebabnya diskon untuk barang-barang obralannya juga biasanya lebih besar dibanding produk bahan makanan.
Apa tujuan Anda membeli pakaian? Mau seperti artis, yang berpakaian trendi terus? Atau bergaya model umum saja yang lagi musim, atau bergaya cuek bebek asal pakaian. Semuanya ada harganya.


Bergaya super trendi, kita bakal menjadi pusat perhatian orang. Banyak diomongkan orang, dengan syarat kita harus berbusana model pakaian paling baru setiap saat. Bebannya…., ya di ongkos itu tadi. Biayanya tinggi.
Bergaya umum bakal lebih murah. Modelnya masih baru meskipun bukan yang paling gres. Kelompok orang ini masih bisa berbelanja barang yang baru “lewat mode” satu-dua bulan saja. Ya, toko biasanya mulai mendiskon barang baru yang tak terjual dalam satu sampai tiga bulan.
Kelompok orang berpakaian cuek mestinya bisa mendapatkan pakaian dengan harga yang lebih murah atau sangat murah. Banyak barang yang dianggap sudah lewat mode oleh toko dijual secara diskon yang lumayan besarnya. Apalagi barang yang sudah masuk kategori barang cuci gudang atau barang slow moving, diskonnya bisa di atas 50%.
Anda pilih yang mana, silahkan tentukan sendiri.


Kebiasaan toko memperlakukan barangnya memang tidak sama benar. Tapi untuk produk pakaian yang sudah lewat masanya, apalagi barang yang sudah lama tidur di gudang biasanya dijual diskon.
Paling tidak ada tiga hal yang sangat diperhitungkan toko dalam mendiskon. Pertama barang yang sudah lewat modelnya, biasanya jika satu sampai tiga bulan sejak didisplay barang itu tidak mendapat sambutan, maka sudah mulai dikenakan harga diskon. Kelompok kedua adalah barang cacat, misalnya ukuran yang tak simetris atau jahitan yang tak sempurna, meskipun secara sepintas tak kelihatan cacatnya. Dan yang lainnya adalah barang mati yang di akhir tahun masih numpuk di gudang. Ini mah diskonnya bisa maha diskon alias obral.


Pakaian yang harganya relatif lebih murah adalah jenis pakaian yang digolongkan ke dalam ketegori Basic. Ke dalamnya termasuk baju atau celana pakaian kerja dengan merk yang sudah banyak dikenal. Harga lebih murah karena disproduksi secara massal. Pakaian jenis ini tak kenal lewat mode atau “sudah gak jaman” karena tak kenal musim. Pilihlah pakaian yang bisa di mix and match, bisa dipasang-pasangkan, yang jika ditambahi assesori pula seolah-olah kita punya banyak pakaian.


Tips lain membeli pakaian:


o Harus mempunyai perencanaan. Periksa dulu lemari pakaian kita. Apa yang ada, apa yang kurang. Misalnya baju berleher tinggi belum ada pasangannya, dll.
o Anggarkan belanja Anda. Bila kita pergi ke toko dengan jatah seratus ribu rupiah untuk kemeja, kita lebih gampang mencarinya. Pergilah ke kelompok display kemeja seratus ribuan.
o Berbelanjalah lebih awal. Untuk keperluan acara reuni sekolah misalnya, kita pasti akan lebih lama memikirkan dan mengobrak abrik jenis pakain yang cocok di toko.
o Kenakan pakaian yang cocok waktu berbelanja. Bila mau mencari pakaian untuk acara khusus, sesuaikan pakaian belanja kita. Misalnya mencari gaun dengan pasangan pakaian dalam (bra) tertentu, maka bawalah jenis bra yang sama supaya ketika di coba di kamar pas sudah sesuai benar.


o Belanjalah sendiri. Bila benar-benar ingin minta second opinion, taruhlah barangnya di rak tertentu atau titipkan kepada pramuniaganya, lalu kembalilah lagi dengan mengajak teman Anda untuk memberikan pendapatnya.
o Tutup mata terhadap barang promosi. Jika kita hanya butuh pakaian tertentu, jangan lihat kiri-kanan lagi. Barang promosi akan membuat kita berbelanja barang yang tak dibutuhkan.
o Minta bantuan pramuniaga. Tak ada salahnya minta bantuan pramuniaga untuk mencari barang yang dibutuhkan. Berikan saja intruksinya atau keinginan kita. Kita bakal banyak menghemat waktu. Hati-hati jangan membeli barang yang tak diperlukan.
o Coba, cobalah dulu. Membeli pakaian harus teliti dengan memeriksanya secara cermat. Cobalah dipakai untuk berjalan, duduk, jongkok. Apakah ada jahitan yang putus, keliman mengerut, ritsleting macet atau kancingnya hilang? Semuanya harus berfungsi normal.
o Gunakan cermin 3 sisi. Lihatlah dari semua sudut, kiri-kanan, atas-bawah.


o Perikas label informasi. Untuk pakaian tertentu kadang digantungkan juga label aturan pemeliharaan. Misalnya sebaiknya dicuci dry clean, Jangan dimasukkan mesin cuci, atau bagaimana aturan menyetrikanya, dll.
o Kalau perlu, tanyakan juga aturan meretur barang jika ada problem nanti.
o Waktu berbelanja, bawalah tas gantung jangan tas jinjing, untuk memudahkan gerakan kita.
o Gunakan baju dan sepatu yang praktis, untuk memudahkan kita sewaktu mencoba pakaian di kamar pas.

Pakaian Anak.

Untuk pakaian anak, di bawah ini diberikan beberapa tips nya.
Over-size. Belilah pakaian yang satu nomor lebih besar dibanding size pakainnya saat ini, asal jangan kedodoran. Harus diingat, tubuh anak itu cepat perkembangannya. Kalau diberikan ukuran yang pas betul, takutnya tak bisa dipakai lagi 3 bulan mendatang.
Suka dan mau. Sebisa mungkin ajak dan libatkanlah si anak saat membeli baju. Baju yang menurut kita bagus, menarik, belum tentu disukainya. Sayang kan kalau habis membeli lalu dianggurkan si anak. Paling tidak, kenali tokoh kegemarannya, gambar kesukaannya, warna favoritnya. Pokoknya sesuaikanlah dengan seleranya.
Sesuaikan harganya. Kalau dana kita terbatas, jangan pergi ke mal kelas mahal. Carilah mal yang sesuai dengan jatah belanjanya. Bakal malu kita kalau si anak menangis gara-gara tak jadi beli, karena duitnya kurang.


Tips Memburu Harga obral


(Undang A. Halim)

Sumber: SMART SHOPPING

Bagaimana menikmati berbelanja barang dengan harga serba diskon, harga yang selalu lebih rendah dari harga normalnya?
Ya, itu bisa kita lakukan dengan sedikit upaya cerdik. Kita tak perlu menjadi anggota suatu klub, misalnya. Tak terlalu rumit kok, ini adalah masalah metoda belanja saja. Asal kita bisa meluangkan sedikit waktu saja untuk melakukannya.

Modal pertama, kita harus hapal harga pasaran barang-barang favorit kita. Bila kita sering belanja, berguna sekali mengumpulkan struk kuitansi pembelian untuk mengetahui harga barang. Kumpulkan struk-struk itu, jangan dibuang. Lebih bagus lagi, kalau kita punya buku catatan harga.
Selanjutnya pelajari, pada musim apa saja produk-produk itu sering diobral. Toko selalu punya daftar program siklus promosi dalam setiap tahunnya. Misalnya bulan Maret produk keperluan bayi/melahirkan. Bulan Juni obral perlengkapan sekolah. Sehabis lebaran atau awal tahun, mengobral barang sisa stock. Demikian juga pada bulan-bulan lainnya.
Dan yang paling penting, kita perlu sesekali keliling mencari toko yang sedang bikin acara obral. Atau mencari info dari media masa. Atau hasil nguping kiri-kanan dari teman. Pokoknya kita perlu jeli pasang kuping, tajamkan mata.

Selain punya siklus waktu promosi, masing-masing toko juga punya ke khususannya sendiri. Ada toko yang terkenal paling murah harga produk susu nya. Toko lain terkenal dengan harga jajajanan pasarnya, atau ada yang paling murah dan enak ayam panggangnya. Ada juga yang menjual murah produk grocery nya. Dan aneka kekhususan lainnya.
Percayalah, tak ada toko yang menjual barangnya selalu paling murah.

Kenapa dijual murah?
Produk apa saja yang dijual murah oleh toko?
Telah Disebutkan di muka, barang-barang apa saja yang dijual dengan harga diskon atau harga obral. Barang price leader itu hampir selalu ada di toko-toko besar. Barang overstock juga hampir selalu ada sebab bagian pembelian di toko tidak selalu mampu belanja sesuai kebutuhan. Kadang kebanyakan, yang akhirnya juga harus dibuang ke barang obral. Barang-barang BS atau cacat sedikit juga bakal mengalami nasib serupa.
Ada juga “banting harga” untuk barang-barang fresh (daging, sayuran, dll). Daripada besok lusa dibuang, mendingan dijual “obral” hari ini.

Memburu Barang obral ……
Nah, sekarang gunakanlah pengetahuan Anda. Mulailah mengadakan trip keliling toko, berbelanja aneka barang murah. Memburu barang price leader. Bila discount nya cukup besar, belilah agak banyak, paling tidak cukup untuk kebutuhan sebulan.
Usahakan membeli barang-barang yang merupakan kebutuhan regular, kebutuhan utama. Intip terus, toko mana lagi yang sedang ngobral saat ini. Belilah hanya barang obral.

Dengan kondisi aneka toko yang kini sudah merebak di mana-mana, tak kan lama untuk menggarap beberapa toko dalam sehari.
Produk merk-merk terkenal suka dipromosikan di beberapa toko berlainan dalam waktu yang sama. Jadi, minggu ini bisa dipromosikan di Giant, Matahari, atau toko lainnya, misalnya. Bila kita memerlukan dalam jumlah yang banyak, atau kebetulan di satu toko stocknya habis, bisa menggelandang ke toko lainnya.

Aturan Main Membeli Barang Obral.
Pat Veretto, seorang konsultan hidup hemat menyarankan beberapa hal, bila kita mau berbelanja gaya hemat di atas:
Berkonsentrasilah pada barang kebutuhan reguler.
Jangan membeli terlalu banyak barang yang tanggal kedaluwarsa nya sudah dekat atau expired.

Gunakanlah lebih dulu, makanan yang masa kedaluwarsanya paling dekat.
Siapkan dan atur gudang penyimpanan lebih dulu, sebelum berbelanja. Apalagi kalau mau membeli makanan beku atau yang perlu disimpan di kulkas.
Sisihkan beberapa rupiah setiap hari atau setiap belanja. Tabunglah untuk digunakan keperluan membeli barang murah.
Aturlah menu makanan, disesuaikan dengan stock barang yang tersedia.
Kalau stock barang obral kita cukup banyak, bikinlah catatan tentang barang yang masuk dan barang yang keluar/dipakai atau dikonsumsi.

Pada masa awal, mungkin belum terasa benar manfaatnya. Tapi kalau kita sudah terbiasa belanja gaya hemat seperti ini, bisa dirasakan, berapa banyak pengurangan budget belanja bulanan kita.

Saturday 3 November 2007

PROFIL

























Undang A. Halim
Karir kerja saya dimulai di bidang manajemen. Pernah bekerja di Lembaga Manajemen PPM Jakarta sebagai instruktur di Divisi Manajemen Multi Media.
Sambil bekerja, saya juga menulis artikel-artikel tentang manajemen dan marketing di beberapa media masa. Pekerjaan tulis menulis ini saya lakukan sejak duduk di bangku SMU.
Di SMU saya menulis tentang cerita anak-anak, baik yang bersifat umum maupun islami di beberapa surat kabar. Di saat kuliah, selain cerita anak-anak saya menulis juga makalah ilmiah populer, antara lain di majalah Gadis. Dan saat memulai bekerja di Lembaga Manajemen, pola tulisan berubah terfokus ke dunia manajemen dan marketing.
Sampai saat itu, saya menulis artikel-artikel saja, baik di surat kabar atau majalah. Baru akhir-akhir ini saya mulai menulis buku.
Dunia tulis menulis bagiku bukan hal yang asing. Di saat kuliah pernah memimpin dua majalah kampus. Sayang sekali, ketika mulai bekerja di dunia ritel, kesempatan untuk menulis semakin terbatas. Sampai akhirnya sempat terhenti sekitar sepuluh tahunan.
Sebagai manajer operasional di Gunung Agung, Makro, Continent, Carrefour, dan Azizia Panda (Jedah, Saudi Arabia), waktuku terkuras untuk bekerja. Tak punya kesempatan sedikitpun untuk menggoreskan penaku.
Dengan menghabiskan sebagian besar karirku di dunia ritel, menyebabkan seluk beluk dunia ritel, manajemen ritel, telah menjadi santapan harianku.
Setelah berhenti dari Carrefour, barulah saya menekuni lagi hobi lamaku, dunia tulis menulis, sejak beberapa tahun lalu.
Saya lulusan dari Universitas Nasional Jakarta, dan Institut Manajemen PPM Jakarta, dengan spesialisasi Small Bussiness Consultant.
Selain menulis buku “333 Tips SOLUSI HEMAT” dan "SMART SHOPPING", saya juga menulis buku-buku Islami.
Saya bisa dihubungi di e-mail: abuhelmy@gmail.com. 





Friday 2 November 2007

Menikmati Harga Diskon


(Undang A. Halim)

Sumber: SMART SHOPPING

Pernahkah Anda merasa kebobolan saat berbelanja?. Misalnya berniat mau belanja sebesar Rp 300.000,- Waktu meninggalkan toko, eh malah habis Rp 450.000,- akibat kemudahan kartu kredit.
Bagi orang yang punya hobby berbelanja, rasanya ini sering terjadi. Yang jarang berbelanjapun biasanya pernah mengalami kejadian pembobolan serupa ini. Kejadian seperti ini sebetulnya bukan semata-mata kepintaran toko dalam melakukan taktik dagangnya, tapi juga merupakan kesalahan konsumen yang emosional sehingga terjadilah pembelian yang tak direncanakan, atau pembelian impulsif.

Ya, gaya beli konsumen secara impulsif seperti ini sering dimanfaatkan manajemen toko untuk meningkatkan penjualannya. Lihat saja di Carrefour, Matahari, atau Ramayana misalnya. Di area pintu masuk sering dipajang barang-barang dengan harga yang amat miring.
Masuk lebih ke dalam, masih banyak gondola-gondola dipasang dengan barang yang diberi harga murah. Toko yang lebih agresif, mengiklankan promosi harga miring ini di media masa koran, majalah maupun brosur.
Betulkah harga-harga itu memang miring? Atau apakah itu cuma tipuan toko saja?. Zaman dulu memang kadang suka terdengar suara minor, bahwa itu tipuan toko saja, sebab sebelum diturunkan harganya biasanya harga awal barang itu dinaikkan dulu, hingga harga riil nya tak jauh beda dengan harga sebelumnya.
Ya, kasus itu memang pernah dilakukan toko-toko nakal. Tapi sekarang, dengan makin meningkatnya teknik manajemen bisnis, kejadian seperti itu jarang dilakukan lagi, khususnya oleh toko-toko besar. Kalau di Pasar Inpres sih, pintar-pintar menawar saja.

Lalu, darimana toko bisa untung kalau harga barangnya dibanting begitu?. Secara riil, penjualan barang itu memang tak menguntungkan, alias dijual rugi. Barang yang biasanya dijual dengan margin 30% misalnya, lalu dibanting dan dihargai dengan mengambil margin hanya 10% atau 5%. Atau untuk beberapa kasus dengan margin 0%!
Tapi apakah pembeli hanya membeli barang itu saja? Hanya membeli barang yang dipromosikan? Tentu saja umumnya tidak. Dengan adanya promosi harga murah itu menyebabkan meningkatnya traffic atau lalu lintas pengunjung ke toko itu. Penjualan meningkat.
Pembeli juga umumnya membeli barang-barang lainnya yang berharga normal. Dengan demikian secara total penjualan, keuntungan toko meningkat akibat makin tingginya volume penjualan.
Dalam hal ini toko menerapkan sistem subsidi silang, mengorbankan yang satu, mengambil untung dari yang lain yang lebih banyak akibat meningkatnya penjualan.

Masih ada barang lain yang dijual murah karena berbagai alasan. Barang bagus, tapi modelnya sudah out of date misalnya, juga dijual secara diskon. Besarnya bervariasi tergantung umur barang itu.
Ada juga barang over stock (kelebihan produksi) dari pabrikan. Daripada ditumpuk di gudang, pabrik biasanya lebih memilih mengobralnya. Tokopun banyak menerapkan teknik ini, bila mempunyai barang over stock.
Ya, demikian banyak bentuk promosi, yang harus kita sikapi secara bijaksana.

Pramuniaga cantik.
Kasus lainnya, jika melongok ke Toko-toko Fashion, atau bagian Non Food dari sebuah Depstore, seringkali ketika kita baru sampai ke pintu masuknya saja sudah dijemput pramuniaganya yang cantik-catik bak model.
Mereka akan mengajak ngobrol, memuji, memberi info, memberi saran, dan ujung-ujungnya menyarankan kita untuk membeli sesuatu barang yang ditawarkannya.

Bagi konsumen kelas tertentu, cara ini amat menyenangkannya. Merasa dirinya lebih dihargai, dilayani, dan dihormati. Akibatnya mereka akan berbelanja lebih dari kebutuhannya. Paling tidak, mengeluarkan uang lebih besar dari bujet pembeliannya.
Tapi bagi konsumen kelas lainnya, terkadang sambutan pramuniaga ini malah menakutkannya. Takut dan malu kalau setelah di-service dia tak jadi membeli. Bagi konsumen jenis ini, kadang-kadang untuk menengok atau berhenti sebentarpun tak mau. Cukup lewat saja, mengacuhkan pramuniaga-pramuniaga yang kelewat agresif.

Kasus semacam ini terjadi juga di kamar pas pakaian. Toko-toko yang pintar akan menyediakan Kamar Pas yang bagus, indah dari segi warna, pencahayaan, artistik, apalagi kalau ditambah bau-bauan yang menawan. Sehingga ketika calon pembeli mencoba bajunya terasa lebih indah, merasa lebih cocok, lebih percaya diri. Lalu emosionalnya menyembul dan akhirnya langsung memutuskan untuk membeli.
Ketika berkendaraan mobil, Anda melaju di sebelah kiri jalan, bukan? Demikian juga ketika mengendarai speda motor atau bersepeda. Juga ketika berjalan kaki, umumnya di kiri jalan, sesuai aturan lalu lintas di negara kita, pengendara harus pakai sistem setir kiri bukan setir kanan seperti di sebagian belahan dunia lainnya.

Gaya kiri ini dimanfaatkan oleh manajemen toko untuk menerapkan strateginya. Ketika konsumen masuk lewat pintu masuk toko, maka kebanyakan setelah itu mereka akan berbelok ke kiri. Sebab itu barang-barang promosi dan berharga miring, harga banting atau barang baru yang menarik, biasanya diletakkan di arah sebelah kiri setelah pintu masuk.
Pengunjung yang mengikuti alur jalan ini akan terjebak lebih dulu oleh barang-barang promosi yang lebih menarik. Akibatnya dia kemungkinan akan memborong barang-barang yang tidak direncanakan dibeli, karena tergiur dengan promosi toko. Sementara barang-barang kebutuhan dasar dan barang yang sudah direncanakannya belum terbeli. Ujung-ujungnya akan seperti tadi itu, over budget alias kebobolan.

Sementara orang yang tak mengikuti arus ini, akan membeli barang kebutuhannya dulu, atau barang yang sudah direncanakan dibeli. Lalu setelah itu, jika dia tergiur dan mau, akan membeli juga barang promosi yang ditawarkan. Gaya ini akan lebih aman buat kantong Anda.
Nah, sebagai konsumen apa yang harus kita lakukan supaya kita bisa berbelanja cermat?. Yang paling utama adalah kita harus memperhitungkan anggaran dulu, lalu mengenali mana barang yang betul-betul diobral dan mana barang harga normal. Kalau memang kebetulan membutuhkan barang yang dipromosikan, belilah seperlunya.
Berpikirlah rasional, jangan emosional yang membawa kita ke pembelian secara impulsif, membeli barang tanpa perencanaan lebih dulu karena tergoda harga miring. Akibatnya, kita bakal over budget melulu. Wah!.

Tips Belanja Rasional.
Di bawah ini saran dari T.J. Reid, seorang konsultan industri ritel, tentang apa yang perlu dilakukan konsumen toko.
· Selalu membuat catatan, berapa macam barang yang akan dibeli, dan berapa unit jumlahnya masing-masing. Jangan membeli melebihi rencana semula.
· Ketika masuk toko, jangan langsung belok kiri. Belanjalah kebutuhan yang direncanakan dulu. Setelah itu barulah lihat barang-barang promosi.
· Waktu berbelanja di toko, hindarkan untuk ditemani pegawai toko.
· Jangan memutuskan untuk membeli ketika sedang berada di dalam Kamar Pas. Setelah selesai ngepas, bawalah barangnya keluar dulu, lalu putuskan untuk membeli atau tidak.
· Keluarlah dulu dari ruangan yang penuh harum-haruman. Jangan terhipnotis oleh bau-bau wangi yang artifisial.
· Masuklah ke toko dan ambil barang promosi yang memang dibutuhkan. Hati-hati membeli barang di sekelilingnya yang mungkin marginnya terlalu tinggi.

Hindari Pencurian Identitas!


(Undang A. Halim)

Sumber: Buku “333 Tips SOLUSI HEMAT-Anggaran Keluarga”

Anda pernah mendapat tagihan kartu kredit atas belanja yang tidak Anda lakukan? Atau tiba-tiba Nama Anda sudah beredar kepada orang atau lembaga yang tak bertanggung jawab, untuk tujuan penipuan?
Semua itu bisa terjadi tanpa Anda sadari. Ya, mereka telah mencuri identitas Anda. Lalu, bagaimana mengatasinya?



Mengatasi Pencurian Identitas
1. Hati-hati menggunakan ATM di tempat terbuka atau di kamar ATM yang lebih dari satu mesin ATM. Lindungi sedemikian rupa saat Anda memasukkan password di mesin ATM.
2. Hancurkan atau sobek laporan keuangan yang selalu Anda terima, seperti Lembar Penagihan/Rekening kartu Kredit, lembar Check yang telah diproses, dan dokumen penting lainnya yang mencantumkan data-data pribadi, seandainya Anda mau membuangnya.
3. Jangan sekali-kali memberikan data pribadi kepada penelepon yang mengaku dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Juga berhati-hatilah dengan e-mail yang mengaku dari bank Anda dan meminta data penting anda lewat e-mail.
Biasanya bank atau lembaga keuangan yang bonafid tak pernah meminta informasi penting lewat email.
4. Hindarkan pembelian lewat on-line. Jika Anda melakukannya, pastikan dulu perusahaannya punya reputasi yang bagus, dan mencantumkan simbol sekuiti yang dipercaya.
Juga pastikan Anda telah melakukan log-out dari website nya ketika selesai transaksi.
5. Batasi pemberian informasi data pribadi anda di website. Mungkin sekedar Nama dan alamat sudah cukup. Jangan berikan data lainnya seperti nama Ibu Kandung yang sering digunakan (sebagai pertanyaan) oleh lembaga keuangan untuk mengecek keabsahan pribadi kita.
Berharaplah agar suatu hari istri Anda tak ditelpon orang yang mengaku sebagai polisi yang mengatakan bahwa Anda mengalami kecelakaan misalnya. Dan minta ditransfer sejumlah uang. Dan banyak kejahatan lainnya.


6. Jangan berikan data pribadi Anda, seperti tanggal lahir, kepada organisasi atau perkumpulan yang sebetulnya tak relevan menggunakannya. Anda perlu mencurigainya bila terlalu banyak meminta data pribadi kita.
7. Jangan membawa lembaran data-data pribadi Anda secara rutin, kecuali yang memang diharuskan seperti KTP dan SIM. Yang lainnya seperlunya saja.
Jika Anda mempunyai lebih dari satu kartu kredit dan kartu debit tak perlu digondol setiap hari di dompet saku celana Anda. Bila hilang tercuri, amat besar konsekuensinya untuk menderita kerugian.
Bawalah seperlunya, kartu yang ingin Anda pakai bertransaksi saja, meskipun mempunyai lebih dari satu kartu. Toh tak semua kartu mau Anda pakai hari ini. Tinggalkan sifat “sok pamer” kita.
8. Jangan sembarang minta bantuan orang untuk meng kopi data pribadi Anda. Baik itu di kantor, di toko, di tempat pertemuan dan tempat lainnya.
Kenalilah betul-betul siapa orang yang Anda suruh itu.

HINDARI PHISING!
Saat ini kejahatan internet cukup berkembang di Indonesia. Ada sekelompok orang yang melakukan pencurian data secara tidak sah, dikenal dengan istilah phising. Tujuannya, ya menguras duit Anda.
Mereka berusaha memperoleh informasi pribadi seperti User ID, PIN, nomor rekening bank, nomor kartu kredit orang lain secara tidak sah. Informasi ini kemudian akan dimanfaatkan oleh para penipu itu untuk mengakses rekening, melakukan penipuan kartu kredit atau memandu nasabah untuk melakukan transfer ke rekening tertentu dengan iming-iming hadiah.
Jadi hati-hati saja kalau suatu hari Anda menerima email yang menyatakan bahwa anda mendapat hadiah, dan meminta dikirimkan data-data Anda dengan meng-klik email atau website nya.


Konon menurut data tahun 2005 saja secara global telah tercatat ada 12.845 email baru dan unik serta 2.560 situs palsu yang digunakan sebagai sarana phising. Kejahatan ini memang sudah mendunia. Situs-situs palsu itu ditempatkan pada server yang tidak menggunakan protokol standar sehingga terhindar dari pendeteksian.


Bagaimana cara Mereka Beroperasi?
Mereka menggunakan alamat e-mail palsu dan grafik untuk menyesatkan Nasabah sehingga Nasabah terpancing menerima keabsahan e-mail atau web sites.
Agar tampak meyakinkan, pelaku juga seringkali memanfaatkan logo atau merk dagang milik lembaga resmi, seperti; bank atau penerbit kartu kredit.
Mereka membuat situs palsu yang mirip dengan situs resminya, lalu membuat hyperlink ke web-site palsu atau menyediakan form isian yang ditempelkan pada e-mail yang dikirim.


Bagaimana Mencegah phishing
Berikut langkah memproteksi diri dari penipuan bermodus phishing.
9. Selalu ketikan URL yang lengkap untuk alamat web-site resmi bank, misalnya :


pada menu bar di browser Anda. Jangan salah mengetik satu hurup pun.
10. Jangan pernah membagi atau memberikan User ID atau PIN Anda pada orang lain termasuk staf Bank Anda. Pihak Bank biasanya tidak pernah menanyakan nomor PIN untuk alasan apapun.
11. Jangan layani jika ada e-mail yang menyatakan bahwa Bank akan menutup rekening atau User ID Anda, jika tidak melakukan konfirmasi dengan data-data pribadi. Jangan reply atau mengklik link yang ada pada e-mail tersebut.
12. Jangan terpancing untuk melakukan transfer ke rekening tertentu, dengan tujuan mendapatkan hadiah undian. Sebaiknya hubungi langsung pihak Bank Anda.
13. Bila Anda merasa bahwa seseorang sedang mencoba melakukan penyalahgunaan atas nama Bank tertentu, segera hubungi bank yang bersangkutan.
(info phising: Bank Mandiri)

Tips Menghemat Bahan Bakar Kendaraan


(Undang A. Halim)

Sumber: 333 Tips SOLUSI HEMAT-Anggaran Keluarga

Harga bensin selalu naik, maka dana untuk berkendaraan pun harus diperhitungkan benar-benar. Sehari mungkin tak terlalu terasa, tapi kalau dihitung bulanan akan kelihatan borosnya.
Apalagi buat mereka yang selalu menggunakan kendaraan pribadinya setiap hari ke kantor, jaraknya jauh lagi, plus ukuran cc mesin mobilnya yang besar. Komplet sudah, potensi borosnya.


Tips Menghemat Uang dengan Mengirit Bensin.

1. Kendaraan umum atau mobil pribadi?.
Setiap mau bepergian, coba bertanya dulu dalam hati, “Apakah saya perlu memakai mobil?”. Kalau jaraknya dekat misalnya, plus macet, plus susah parkirnya., kenapa tak pakai kendaraan umum saja?.
2. Pilih yang cc-nya kecil.
Sebelum membeli mobil, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu mobil yang irit bensinnya.
Misalnya, yang cc mesinnya kecil, trasmisinya cukup dengan sistem manual, yang 4 silinder, dan mobil yang tak terlalu ramai dengan assesori.
3. Pergilah sekali jalan.
Kurangi berkendaraan pada jarak pendek. Bermobil pada jarak pendek bakal memakan bensin yang lebih boros.
Bila tujuan perjalanan kita dekat-dekat, misalnya mau berbelanja ke mal, ke rumah teman, dll., sebaiknya di “kumpulkan” dulu tujuannya, lalu berangkatlah sekali jalan. Tak perlu bolak-balik.
4. Belilah saat pulang kantor saja.
Jika mau berbelanja barang yang kecil atau sedikit, sebaiknya jangan pergi dikhususkan untuk itu. Belilah barang itu saat pulang kantor, sambil lewat.
Atau pada saat istirahat kantor, kita bisa membelinya sambil jalan-jalan, kan? Jalan kaki, tentu.
5. Hari ini mau ke mal mana?
Biasakan membuat daftar rencana dulu. Hari ini mau pergi ke mana saja. Mau berbelanja ke mal mana. Atur jalannya agar tidak memutar atau bolak balik.


6. Jangan keluar pada jam padat.
Berangkatlah ke tujuan Anda pada saat-saat bukan jam padat. Bila tak terburu-buru benar, Anda sebaiknya ke luar rumah jam 10 an pagi misalnya, di saat lalu lintas lebih longgar.
Banyak berhenti dan mengerem mobil, akan menguras bensin Anda.
7. Jangan-jangan malah tekor.
Bila Anda mau mengejar barang yang lebih murah ke toko tertentu, perhitungkan dulu lebih murahnya berapa banyak.
Kalau Cuma beberapa puluh ribu saja, jangan-jangan hasilnya seri atau malah tekor akibat biaya bensinnya, karena jaraknya lebih jauh, lebih macet.
Belum dihitung kerugian karena hilangnya waktu.
8. Hindari lampu merah.
Hindari jalan yang banyak lampu merah nya.
9. Jangan sering tancap gas.
Berkendaraanlah dengan mantap, tenang dan teratur. Jangan terlalu sering menancap gas.
Dan jangan pula menginjak pedal gas naik-turun dengan seketika karena akan memakan bensin lebih boros.
10. Hindarkan hidup-mati.
Kurangilah mematikan dan menghidupkan mesin mobil. Misalnya, sebentar jalan, sebentar berhenti, atau hidup-mati, hidup-mati.
Tindakan ini akan lebih memboroskan bensin.


11. Cukup satu menit.
Memanaskan mobil cukup satu menit saja, karena memanaskannya lebih lama tak akan membuat mesin lebih baik kinerjanya.
12. Lebih baik dimatikan.
Matikan mesin mobil Anda jika mau berhenti lebih dari satu menit (tentu saja ini tidak berlaku untuk di traffic light, kecuali saat macet yang kelewat lama).
Menghidupkan kembali mesin mobil (setelah di “off” kan), akan lebih hemat bensin daripada membiarkan mobil “on” terus selama beberapa menit.
13. AC kalau perlu aja.
Jika tak perlu benar, jangan menghidupkan AC. Jikalau mungkin, cukup menggunakan kipas angin kecil.
AC akan mengonsumsi bensin lebih banyak dan jarak tempuh per km menjadi lebih pendek.
14. Jangan “asal-jalan”.
Tune up lah mobil Anda sesuai dengan rekomendasi buku manualnya. Mesin mobil yang “asal jalan” biasanya lebih boros bensin, sedangkan mobil yang habis di tune-up biasanya lebih efisien bensinnya.
15. Pompalah sesuai manualnya.
Periksa tekanan angin ban mobil secara teratur. Pompalah sesuai dengan yang dianjurkan oleh pabriknya.
Tekanan ban yang rendah bakal meningkatkan resistensi perputarannya dan mengurangi jarak tempuh per km nya.


16. Jangan kelewat berat muatannya.
Keluarkan segala sesuatu yang membebani mobil Anda. Umumnya, makin ringan mobil, akan makin sedikit bensin yang dibutuhkan.
Misalnya, kelebihan bobot 50 kg saja akan menurunkan penghematan bensin sebesar satu persen untuk rata-rata mobil, dan 1,25% untuk mobil kecil.
17. Balancing.
Jagalah ban depan mobil Anda agar selalu paralel, kiri-kanan dalam keadaan standar (balance). Roda yang sudah tidak sejajar akan memerlukan bensin lebih banyak.
18. Boleh pakai radial.
Pertimbangkan untuk memakai ban radial. Jenis ban ini bisa meningkatkan jarak tempuh mobil 3 – 5 persen per km nya di dalam kota, dan 10 persen di jalan tol. Dan 10 persen lebih bagus pada kecepatan 55 mil per jam setelah ban dipakai 20 menit.
Tapi perlu diingat, jangan mencampurkan ban radial dengan jenis ban standar dalam satu kendaraan.
19. Saringan bensin dan saringan udara.
Gantilah saringan bensin secara teratur. Saringan bensin yang kotor bisa memboroskan bensin.
Juga, gantilah saringan udara jika diperlukan. Saringan udara yang tersumbat akan membuat bensin lebih boros.
20. Cruise control.
Bila mobil Anda dilengkapi dengan cruise control, gunakanlah saat memungkinkan. Ini akan membuat jarak tempuh per km-nya lebih panjang.
Banyak produsen mobil menganjurkan untuk tidak memfungsikan alat ini pada lalu lintas yang macet atau jalan yang basah, demi keselamatan.


21. Bebas ongkos kirim.
Dalam mengorder barang, gunakanlah telepon. Dan mintalah dikirim ke rumah jika bebas ongkos kirim dan tokonya sudah bisa dipercaya.
Barang elektronik dan peralatan rumah tangga ada yang ditawarkan bebas ongkos kirim untuk jarak tertentu. Barang kebutuhan bulanan juga kadang bisa diantar bebas biaya.
22. Teleponlah dulu.
Untuk barang-barang tertentu, teleponlah dulu untuk menanyakan ketersediaannya. Barang yang tidak umum kadang habis stoknya.
Jadi, lebih hemat bila ditelepon dulu dibanding harus memutar toko satu dan lainnya.
23. Pesan lewat e-mail.
Zaman sekarang, memesan barang lewat e-mail, internet, juga sudah biasa dilakukan. Pesanlah untuk barang-barang yang kualitasnya relatif sudah standar seperti buku bacaan dll.
24. Periksa waktu isi benin.
Biasakan memperhatikan jarum penunjuk volume bensin setiap mengisinya. Saat ini tak sedikit SPBU yang nakal dalam menjual bensin. Apakah kurang volumenya atau kualitasnya rendah (dicampur minyak tanah).
Semua itu bakal membengkakkan biaya bahan bakar.