Monday 4 February 2008

TIPS RESEPSI PERKAWINAN.

Undang A. Halim

Acara resepsi pernikahan itu kadang bisa membikin jebol uang, kalau tak pandai mengaturnya.
Karena ada anggapan bahwa nikah itu hanya sekali seumur hidup (meskipun sekarang sudah banyak pengantin yang seumur jagung), maka orang maunya acara nikah itu harus sangat berkesan, besar-besaran, dan kalau perlu minjam sana-sini. Wow, repotnya...

Upayakan, sumber daya finansial yang dimiliki tidak dihabiskan hanya untuk sebuah acara pernikahan saja. Masih banyak pengeluaran lain setelah itu yang sebaiknya diprioritaskan, seperti untuk membeli atau mengontrak rumah dan kendaraan, dan biaya hidup setelah nikah untuk bisa mandiri.
Jadi, pernikahan itu tak harus dilakukan dengan mewah. Caranya adalah dengan mengantisipasi beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya biaya yang diperlukan.

Undangan.

Siapa saja yang akan diundang?
Tergantung seberapa besar Anda ingin merayakan resepsi perkawinan. Kalau maunya Wah! Dengan fasilitas serba cukup, mungkin tak terlalu rumit mengaturnya. Tapi kalau respsinya mau sederhana saja, tak terlalu besar, ya musti diatur cermat undangannya.
Yang perlu diperhatikan adalah undangan untuk keluarga, tetangga, teman dekat, teman kerja. Prioritaskan dulu dipilih para sesepuh dan orang yang dihormati atau dituakan.
Kenalan juga batasi saja dengan mereka yang memang betul-betul Anda kenal. Kalau sudah 10 tahun tak pernah berhubungan misalnya, pikirkan lagi perlu diundang atau tidak. Kecuali kalau memang mau mengundang kenalan-kenalan dekat yang sudah lama tak bertemu. Sekalian reuni.

Sendiri atau Wedding Organizer?

Mau menyelenggarakan acara resepsi pernikahan di rumah sendiri atau minta bantuan Wedding Organizer (WO), tergantung sumber daya dan sumber dana yang Anda miliki.
Kalau mau lebih praktis, gunakanlah WO. Kadang-kadang bedanya tak begitu jauh karena WO itu biasanya juga punya banyak rekanan/ relasi untuk katering atau dekorasi. Anda bisa mendapatkan diskon yang lumayan. Lagipula, mereka telah berpengalaman, terutama kalau pelaksanaannya di gedung.

Tapi ada juga orang yang berkata, “jangan pakai rekanan WO, nanti dimahalkan harganya!” Rasanya dua-duanya bisa benar, tergantung kualifikasi WO nya.
Kalau bonafid, bagus kualifikasinya, dia juga bertanggung jawab terhadap nama baik perusahaannya. Jadi tak bakal terlalu “memeras” dengan sekali tembak.
Ya, sebaiknya bikinlah perbandingan lebih dulu.

Di rumah atau sewa gedung?

Kalau tidak mau repot, memang akan lebih baik kalau pernikahan diadakan di gedung saja.
Maka harga sewa gedung bisa menjadi pertimbangan utama dalam memilih gedung yang akan digunakan. Tanyakan dulu fasilitas apa saja yang sudah termasuk dalam harga tersebut.
Kadang hanya ongkos sewa gedung saja, tanpa kursi dan lainnya.
Ada juga yang paket lengkap. Harga sewa sudah termasuk sewa gedung dan sarana pendukungnya seperti katering, dekorasi, dokumentasi dan sebagainya.
Periksalah rincian harganya. Sewa gedung boleh murah, tapi biaya katering, dekorasi, dokumentasi harganya selangit misalnya, cermati dulu. Jangan tergiur dengan murahnya sewa gedung.
Lihatlah harga secara keseluruhan, lalu bandingkan dengan yang lain.

Menyelenggarakan di rumah?.

Dengan anggaran terbatas, selenggarakan di rumah saja. Memang sih, Anda akan lebih repot, tapi penghematannya juga bisa lumayan besar.
Bila cukup waktu, banyak keluarga yang membantu, resepsi bisa dilakukan dengan membentuk satu tim panitia. Dalam suatu keluarga besar biasanya anggotanya terdiri dari familinya sendiri. Ada paman, tante, anak tante, anak pak de, teteh, Aa, dan seterusnya.
Mereka biasanya sebagian besar ditugaskan di bagian penerima tamu dan pagar ayu. Untuk itu panitia perlu mengeluarkan dana untuk baju seragam panitia. Lebih berwibawa kesannya.
Tapi ada juga yang biaya pakaiannya ditanggung masing-masing, akibatnya seragamnya akan hilang, tentu.

Pendamping pengantin waktu akad nikah umumnya diserahkan kepada para sesepuh atau para seniornya.
Kalaupun ada WO, biasanya dikhususkan untuk acara adatnya. Merekalah yang mengatur acara tradisional itu dengan bantuan pihak keluarga.

Beberapa Tips Lain

· Sekitar 70% dari total biaya nikah bisa habis untuk acara resepsi. Harus diperhatikan benar pos ini karena biaya ini umumnya biaya eksternal yang sulit diduga.
· Untuk gedung yang reputasinya bagus, tak jarang Anda harus memesannya enam bulan atau malah setahun sebelum acara. Sebab itu kalau Anda memutuskan acara dilakukan di gedung, jangan sepelekan teknis pemilihan gedung ini.
· Gedung tak harus di tempat strategis. Tak perlu selalu yang di pinggir jalan utama, yang penting mudah dicari dan akses jalannya baik, tempat parkir luas.
· Tidak perlu gedung yang mewah, yang lebih penting cukup luasnya. Dekorasi akan membuat suasana gedung menjadi lebih menyenangkan dan menarik.

· Ingin yang lebih murah? Carilah gedung yang tak biasa disewakan untuk pesta, bukan gedung komersil. Misalnya, gedung olahraga, gedung kesenian, gedung balai, mesjid besar, gedung pemerintah yang kadang disewakan, dan gedung lain yang sejenis. Biasanya mereka akan memberikan tarif yang lebih murah. Yang penting fasilitasnya cukup bagus.
· Makanan yang dihidangkan itu harus variatif. Tidak perlu banyak-banyak memesan makanan, yang penting bervariasi. Akan lebih baik membuat banyak meja makanan kecil-kecil yang terpisah dengan hidangan yang berbeda-beda. Selain mengurangi antrian, juga semua pengunjung bisa merasa lebih “bebas” mencicipi makanan sesuai selera masing-masing.

Tips memilih katering.

· Kalau acara pernikahan diselenggarakan di gedung, pastikan perusahaan katering yang anda pilih adalah rekanan dari pemilik gedung itu. Biasanya harga dan pelayanan cukup bagus.
· Bila dirasa harganya tak cocok, tanyakan pada pengelola gedung daftar perusahaan katering lainnya. Atau Anda mencari sendiri bila perjanjian sewanya membolehkan.
· Lakukan tes rasa dan penampilan makanan sebelum menjatuhkan pilihan. Anda bisa mendatangi pesta pernikahan yang mereka selenggarakan untuk memastikan hal ini. Makanya, acara Anda jangan dilakukan mendadak.
· Tambah porsi 10% dari jumlah tamu yang akan hadir untuk menghindari kekurangan jumlah makanan sebelum pesta berakhir.

Tips lainnya bisa dibaca di buku “333 Tips SOLUSI HEMAT Anggaran Keluarga”. (Undang A. Halim).

No comments: